Selasa, 14 Juni 2011

Pengenalan PJ

Pengenalan
Dalam rangka untuk mempergunakan keuntungan dan untuk dapat mempergunakan dengan baik data remote sensing (penginderaan jauh), kita harus dapat mengartikan informasi-informasi yang ada dalam gambar. Masalah ini membawa kita pada topik diskusi pada bab ini yaitu diskusi tentang Interpretasi dan Analisis yang merupakan unsur keenam dari proses penginderaan jauh yang telah kita uraikan dalam bab 1. Interpretasi dan analisis gambar pada penginderaan jauh mmelibatkan identifikasi dan atau pengukuran akan bermacam-macam target dalam sebuah gambar untuk diambil informasi yang berguna tentang gambar tersebut. Target dalam gambar penginderaan jauh dapat berupa fitur-fitur atau objek yang mana dapat di pelajari dalam gambar tersebut, dan punya karakteristik sebagai berikut:
·         Target dapat berupa fitur titik, garis, atau area (luasan). Yang artinya bahwa target dalam gambar dapat berupa atau diwujudkan dalam banyak bentuk, dari sebuah bus di tempat parkir atau sebuah pesawat di landasan pacu, sampai pada sebuah jembatan atau jalan raya, atau sebuah luasan atau area tutupan air atau sebuah lahan yang luas.
·         Target haruslah dapat diseleksi; target haruslah bersifat kontras dengan fitur lain di sekitarnya dalam gambar tersebut.
Banyak interpretasi dan identifikasi target dalam gambar penginderaan jauh yang dilakukan atau di gambarkan secara manual ataupun visual oleh orang yang menginterpretasikannya. Dalam banyak kasus hal ini dilakukan dengan menggunakan gambar yang ditampilkan dalam format piktorial atau dalam tipe format foto, tergantung pada tipe sensor apa yang digunakan untuk mengumpulkan data dan bagaimana data itu dikumpulkan. Dalam hal ini kita merujuk pada data yang berbentuk atau dalam format analog. Seperti yang telah kita bicarakan dalam bab 1, gambar atau citra penginderaan jauh dapat juga di representasikan dalam komputer sebagai kumpulan atau barisan piksel, dengan setiap pikselnya yang berkaitan atau berkorespondensi dengan angka digital, yang mewakili tingkat kecerahan piksel dalam gambar. Dalam hal ini, data ada dalam format digital. Interpretasi visual dapat  juga dilakukan dengan menafsirkan gambaran digital yang ditampilkan pada layar komputer. Baik gambar analog maupun gambar digital dapat ditampilkan sebagai gambar hitam dan putih (disebut juga monokrom), atau ditampilkan dalam bentuk gambar berwarna (merujuk kembali pada bab 1, bagian 1.7) dengan mengkombinasikan berbagai saluran berbeda atau band yang mewakili panjang gelombang yang berbeda.
Ketika data penginderaan jauh ada dalam format digital, proses digital dan analisis digital dapat dilakukan menggunakan komputer. Pemrosesan dan analisis digital dapat juga diartikan sebagai secara otomatis mengidentifikasi  target dan mengambil informasi tanpa harus melibatkan intervensi manual oleh orang yang menginterpretasi. Namun, biasanya analisis dan pemrosesan digital diartikan sebagai penggantian interpretasi manual secara menyeluruh. Seringkali, hal ini dilakukan untuk membantu orang yang menganalisis.
Interpretasi dan analisis manual mengembalikan kita pada tahapan awal penginderaan jauh untuk menginterpretasi foto udara. Pemrosesan dan analisis digital merupakan sesuatu yang baru dengan kemajuan perekaman digital pada data penginderaan jauh dan juga perkembangan komputer. Baik teknik manual maupun digital untuk interpretasi data penginderaan jauh memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Secara umum, interpretasi manual membutuhkan lebih sedikit peralatan khusus, sementara analisi digital lebih banyak membutuhkan perlatan-peralatan khusus, dan sering kali harga peralatan khusus itu sangat mahal. Interpretasi manual sering kali dibatasi pada analisa dengan menggunakan saluran tunggal pada data atau satu gambar pada saat interpretasikarena kesulitan dalam mengerjakan interpretasi visual dengan langsung banyak gambar. Kondisi atau jika menggunakan komputer maka akan lebih efisien untuk mengerjakan beberapa gambar yang kompleks atau dengan banyak saluran atau dengan gambar yang berbeda tanggal (pembuatan gambar). Maksudnya adalah, analisis digital berguna untuk secara serentak menganalisa banyak saluran dan dapat melakukan proses pada data dengan ukuran yang besar lebih cepat daripada bila menggunakan interpretasi manusia. Interpretasi manual merupakan proses subjektif, yang artinya bahwa hasil dari interpretasi akan beragam antara satu interpreter dengan interpreter lainnya. Analisis digital didasarkan pada manipulasi angka digital dalam komputer dan hal ini lebih bersifat objektif, secara umum hasil yang dihasilkan lebih konsisten. Namun, menilim pada validitas dan akurasi hasil dari proses digital akan lebih sulit.
Sangat penting untuk mengulangi bahwa analisis visual dan digital gambar penginderaan jauh bukanlah merupakan sesuatu yang eksklusif secara terus menerus. Baik metode akan jasa tersebut, di banyak kasus, percampuran kedua metode biasanya diterapkan saat menganalisa gambar. Faktanya, keputusan penting akan kegunaan dan relevansi informasi yang didapat di akhir proses analisis, masih harus dibuat oleh manusia.
4.2 Elemen-elemen Interpretasi Visual
Seperti yang sudah disampaikan di bagian sebelumnya, analisis gambar penginderaan jauh melibatkan identifikasi bermacam target dalam sebuah gambar, dan ttarget tersebut dapat berupa fitur alamiah atau fitur buatan yang mana terdiri atas titik, garis, atau area (luasan). Target dapat diartikan dalam kontek cara mereka (objek/target) untuk merefleksikan atau cara mereka dalam mengeluarkan radiasi/pantulan. Radiasi ini diukur dan rirekam oleh sensor, dan kemudian di uraikan atau dibentuk menjadi sebuah gambar (citra) seperti foto udara atau gambar satelit.
Apa yang membuat interpretasi gambar lebih sulit daripada interpretasi visual harian akan sekeliling kita? Pertama, kita kehilangan rasa akan pendalaman ketika melihat sebuah gambar dua dimensi, kecuali jika kita dapat melihatnya secara stereoskopikal jadi untuk mensimulasikan gambar menjadi tiga dimensi ketinggiannya. Tentu saja, interpretasi sangat menguntungkan di banyak aplikasi ketika gambar di lihat di stereo, sebagai visualisasi (dan juga, pengenalan) akan target yang dipacu secara dramatis. Melihat objek langsung dari atas juga dapat memberikan sebuah sudut pandang yang sangat berbeda dari apa yang selama ini familiar dengan kita. Mengkombinasikan sebuah sudut pandang yang tidak biasa dalam skala yang berbeda dan juga kekurangan akan pengenalan detil dapat membuat bahkan sebuah objek yang sangat familiar menjadi tidak dapat dikenali dalam gambar tersebut. Akhirnya, kita terbiasa melihat panjang gelombang yang nampak, dan penggambaran panjang gelombang diluar sana lebih sulit bagi kita untuk mengkomprehensikannya.
Mengenali target merupakan kunci untuk mendapatkan interpretasi dan informasi. Mengamati perbedaan antara target dan latar belakangnya melibatkan perbandingan target yang berbeda dengan dasar elemen visual antara lain rona, bentuk, an, pola, tekstur, bayangan, dan asosiasi. Penggunaan interpretasi visual dengan menggunakan elemen-elemen tersebut sering kali menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita, baik kita sadari atau tidak. Mempelajari atau mengamati gambar satelit pada laporan cuaca, atau mengikuti pengejaran kecepatan tinggi dengan tampilan dari sebuah helikopter merupakan contoh familiar akan interpretasi gambar visual. Mengidentifikasi target di penginderaan jauh didasarkan pada elemen visual ini membuat kita bisa menginterpretasi dan menganalisis lebih jauh lagi. Dasar akan setiap interpretasi elemen tersebut di sebutkan dibawah ini, bersamaan dengan sebuah contoh gambarnya masing-masing
Rona merujuk pada hubungan tingkat kecerahan atau warna objek dalam gambar. Umumnya, rona merupakan elemen penting untuk memisahkan antara target atau fitur satu dengan lainnya. Variasi dalam rona juga membuat elemen akan bentuk, tektur, dan pola objek dapat dilihat (terseleksi).
Bentuk merujuk pada bentuk umum, struktur, atau gambaran akan objek individual. Bentuk dapat menjadi petunjuk penting bagi interpretasi. Bentuk yang kotak merupakan perwakilan atau tipikal yang mewakili target urban atau agrikultural (lahan), sementara fitur alamiah, seperti hutan, umunya lebih terbentuk secara iregular, kecuali dimana manusia membangun jalan atau membabat fitur tersebut (mengolah). Lahan peternakan atau lahan pertanian di kelilingi oleh sistem sprinkler yang berrotasi akan muncul dengan bentuk bundar (circular).
Ukuran suatu objek dalam gambar merupakan fungsi dari skala. Sangat penting untuk menetapkan ukuran suatu target yang berkaitan dengan objek lain di layar, sama seperti ukuran aslinya, untuk membantu interpretasi target tersebut. Sebuah perkiraan cepat akan ukuran target dapat secara langsung membuat kita dapat menginterpretasikan target tersebut sesuai dengan arti target tersebut lebih cepat. Contohnya, jika seorang interpreter harus menyeleksi zona penggunaan lahan, dan kemudian mengidentifikasikan sebuah area dengan sejumlah bangunan di zona tersebut, bangunan besar seperti pabrik atau gudang akan di interpretasi sebagai properti komersial, sementara bangunan kecil akan mengindikasikan penggunaan lahan sebagai pemukiman.
Pola merujuk pada tatanan spasial akan kenampakan yang membedakan objek. Secara tipikal sebuah repetisi rona yang hampir sama dan tekstur yang hampir sama akan menghasilkan sebuah pola pengenalan yang berbeda (khusus). Lahan (kebun) dengan jarak pohon yang tertata, dan jalanan kota denan ruang antar rumah yang reguler merupakan salah satu contoh pola.
Tekstur merujuk pada tatanan dan frekuensi akan variasi rona dalam area tertentu dalam gambar. Tekstur kasar akan tersusun dari titik-titik dimana level tingkat abu-abu berubah secara kasar dalam sebuah area yang sempit atau kecil, sementara tekstur halus akan punya lebih sedikit variasi rona. Tekstur yang halus sering kali merupakan hasil dari keseragaman, bahkan permukaan, seperti lapangan, aspal, atau padang rumput. Sebuah target dengan permukaan kasar dan struktur yang tidak beraturan, seperti hutan, kanopi, menghasilkan penampakan tekstur kasar. Tekstur merupakan salah satu elemen penting untuk menyeleksi fitur dalam gambar radar (citra radar).
Bayangan juga sangat membantu dalam interpretasi karena menyediakan ide atau gambaran akan profil dan kaitan dengan ketinggian target yang mana akan membuat identifikasi menjadi lebih mudah. Namun, bayangan dapat juga mengurangi atau mengeliminasi interpretasi dalam konteks pengaruh, karena target dibawah bayangan akan lebih sulit (atau sama sekali) tidak dapat dikenali dari bangunan atau target disekelilingnya. Bayangan juga berguna untuk meningkatkan atau mengidentikasikan topografi dan bentang lahan, khususnya dalam citra radar.
Asosiasi membantu kita pada hubungan antar objek yang dapat dikenali atau fitur yang berkaitan akan perkiraan gambaran target. Identifikasi fitur yang mana kita harapkan untuk berasosiasi dengan fitur lain membuat kita bisa mendapat informasi untuk memfasilitasi identifikasi. Contohnya adalah seperti gambar diatas, properti komersial akan berasosiasi dengan perkiraan atau kemungkinan jalur transportasi utama, sementara area pemukiman akan berasosiasi dengan sekolah, taman bermain, dan lapangan olahraga. Dalam contoh tersebut, sebuah danau berasosiasi dengan kapal, sebuah marina, dan berdekatan dengan taman rekreasi.

Tidak ada komentar: