Aku berharap waktu tak memilihku, namun takdir memilihnya
Negeri tanpa nama, negeri yang dihuni oleh 4 ras besar, yaitu ras merd, elf, golem, dan fairy. Namaku Rateru Tsuki Hime, umur 22 tahun, aku merupakan salah satu dari ras elf. Ras elf adalah ras yang maju akan pengetahuan sehingga kehidupannya penuh dengan teknologi. Bagaikan dua sisi mata pedang yang berbeda, ras elf menyadari bahwa teknologi akan mengerus alam, oleh karena itu walau bergelimang dengan teknologi yang maju ras elf sangat mencintai alam. Saber dalam ras elf bagaikan jiwa yang tak dapat dipisahkan. Saber adalah jiwa mereka, seorang ras elf tanpa saber bagaikan mayat hidup. Oleh karena itu saber-saber yang ada di dalam ras elf berbeda, saber itu yang memilih tuannya. Sabaer itu pula yang kelak akan membawa jalan tuannya.
"TSUKI!!!!!!!!!!!!!!!!! Kau mau kemana ?"
"Maaf Jui! Aku ingin menyusup ke dalam kelas ras fairy sekali saja"
"Tsuki tunggu!!!!!!!!! Bagaimana caranya?"
"Bukan aku yang menyusup tapi A12 yang akan menyusup. Kau tahu A12 kan? Robot yang aku buat sebulan yang lalu"
"Bodoh! itu membutuhkan korban! Jangan lakukan itu!"
Aku terdiam, pikiran ku berjalan ke masa lalu jauh dimana aku tidak pernah mengetahui dimana orang tuaku....
"APA?!?!?! CRYPTIC SABER!!!!!!!!!!!!!"
"Iya, dia tuan dari crptic saber. Kita harus segera membuangnya."
"Mengapa harus anak ini!"
"Kita lakukan upacara penyegelan, semua harus ada efeknya. Keseimbangan itulah, bagaimana?"
"Baiklah, Tsuki maafkan kami."
........................................
Sepuluh tahun setelah upacara itu...
"Tsuki aku pinjam punyamu ya!"
"Ambil saja di lantai atas, dekat lemai! Hati-hati dengan automailku ya!"
Tiba-tiba...
Sebuah teriakan dari lantai atas,seolah telingaku tidak asing dengan suara itu maka akupun segera berlari ke lantai atas...........
"HORIEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" teriakku shock melihat keadaan Horiee yang sudah tidak bernyawa.
"Bukan... bukan aku... lalu siapa? SIAPA YANG MEMBUNUH HORIEE!!!!!!!!! KELUAR!!! KELUAR!!!!!!!" teriakku sambil mengobrak abrik seluruh ruangan di lantai atas.
"Tenanglah."
Segera aku menghadap ke sumber suara itu, berusaha memukulnya namun nihil, tubuhku kaku.
"KAU YANG MEMBUNUH HORIEE!!!!!!!! KAU YANG MEMBUNUH HORIEE!!!!1 CUMA DIA SATU-SATUNYA RAS ELF YANG MAU BERTEMAN DENGANKU!!!!!!!!!!!!!!!!"
Orang itu menatapku dengan tatapan teduh, entah mengapa aku merasa bukan dia yang membunuh, "LALU SIAPA?"
"Kebangkitan crptic saber," ucapnya pelan.
"Tsuki, nama ku Yox, Yox Haseba, aku ketua ras elf. Tenangkan dirimu dahulu."
Aku terdiam menyadari bahwa ucapanku benar-benar kasar, aku hanya bisa menangis dan berkata, "Horiee."
Yox menghilangkan jenazah Horiee, kemudian memnggil para horn. Para horn mengeluarkan sabernya masing-masing, membentuk posisi melingkar, menyatukan saber mereka. Yox mengeluarkan sabernya, saber Yox berbeda, lebih mirip seperti anak panah. Entah aku tidak tahu apa yang mereka lakukan namun tiba-tiba keluar saber berwarna biru dengan gagang lebih panjang dari saber lainnya.
"Kemarilah Tsuki," ucap Yox.
Aku mendekat ke arah Yox, "Mana Horiee? Apa itu?" ucapku tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi.
"Ini crptic saber, ini milikmu, segel yang dilakukan oleh orang tuamu sudah melemah," ucap Yox
"Milikku? Mengapa baru sekarang? Lalu dimana Horiee?" tanyaku bingung
"Crptic saber, saber lgenda yang dapat membawa jalan yang berbeda bagi pemiliknya. Biasanya saber hanya membawa satu jalan hidup untuk tuannya namun berbeda dengan crptic saber. Crptic saber, saber yang diramalkan akan membawa perangan besar keempat ras. Dapat membunuh ras fairy dengan mudah jika kau dapat memasuki pikirannya atau dia dalam keadaan ketakutan. Aku akan mengutus Jui untuk mengawasimu, mulai sekarang kau tinggal bersama kami."
...................
Hal itulah yang menyebabkan hingga saat ini Jui tidak pernah meninggalkanku, aku menatap Jui, ia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Tsuki ayo kembali, kakak memanggil kita."
Ras merd merupakan mussuh bebuyutan ras fairy. Mereka sudah lama menanti kedatangan tuan crptic saber, itulah sebabnya mereka mencoba mendekati Yox. Yox dapat menyimpan rapat rahasia tentangku, namun berbeda dengan salah satu horn nya.
Ruangan itu berada pada sisi paling dalam dari kediaman Yox, hanya Yox, Jui, dan aku yang mengetahui perihal ruangan itu.
"Bintang utara dan bintang barat sudah meredup. Para horn ku sudah tidak lagi setia. Posisi mata ras merd dan ras fairy sudah berubah. Tidak akan mudah untuk mengenali kawan dan lawan. Pergilah kalian berdua, temukan penjaga kunci di tiap ras. Jui, kau penjaga kunci ras elf, aku mengetahuinya semejak aku membawa tsuki kemari karena itu kau aku ajari automail murni ras elf," ucap Yox sambil menatap Jui.
Jui terkejut, namun ia segera menyadari dirinya, ia mengalihkan pandangannya.
"Dan kau Tsuki, aku percaya kau bukan sang penghancur. Ibarat dua sisi uang logam, bagi ras merd kau adalah mukjizat namun bagi ras fairy kau adalah sang penghancur. Kita ras elf bukanlah ras yang menyukai peperangan, namun ambillah jalan peperangan jika tidak ada jalan lain. Pergilah sekarang! Ikuti lorong itu, jangan menoleh ke belakang karena aku akan segera menyegelnya," ucap Yox
"Jui," tiba-tiba Yox memeluk Jui, entah mengapa Jui tidak ingin menatap Yox. Baru kali ini Jui tidak banyak bicara, dapat kuambil kesimpulan bahwa Jui masih menyayangi Yox walau ia sering berkata bahwa ia membenci Yox karena perlakuan orang tua mereka yang berbeda.. Kali ini Jui tidak dapat menyembunyikannya lagi, ia benar-benar berat untuk meninggalkan kakaknya.
"Lepaskan," ucap Jui sambil melepas pelukan Yox. Kemudian ia terdiam, memalingkan wajahnya ke arahku dan berkata "Ayo pergi."
====to be continue======
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
>w< akhirnya part 1 baru di post
terima kasih buat suport smuanya ya~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar